2.1.1
Perjuangan
Melawan Portugis
Perjuangan
pertama dlakukan oleh rakyat malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak dan Sunda
Kelapa.
a.
Perjuanagn Rakyat Malaka
Pada tahun
1511 dibawah pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap
Portugis namun Malaka dapat di desak hingga menyingkir ke pulau Bintan.
Akhirnya Malaka jatuh ke portugis pada 1511. Pada 1526 pulau Bintan diserbu
oleh Portugis Sultan Mahmud Syah I lari ke pulau Kampar hingga
wafatnya 1528.
b.
Perjuangan Rakyat Johor
Dipimpin
oleh Alaudin Ri’ayat Syah II mulai tahun 1530 kemudian dilanjutkan Abdul Jalil
Syah I (1580-1597) dapat menangkis serangan Portugis.
c.
Perjuangan Rakyat Demak
Dipimpin
oleh Dipati Unus. Pada tahun 1512-1523. Melakukan perlawanan terhadap Portugis,
dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Berusaha merebut keembali
Malaka namun tidak berhasil
d.
Perjuangan Rakyat Maluku
Berhasil
menaklukkan Malaka tahun 1511 kemudian menuju ke Maluku Utara karena sebagai
penghasil rempah-rempah. Tahun 1512 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan
Sulatan Harun dari Ternate. Portugis ternyata memonopoli perdagangan, memeras
dan menindas rakyat, penyebaran agama Kristen secara paksa sehingga membuat
rakyat melakukan perlawanan. Tahun 1550 rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan
Hairun melakukan perlawanan. Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun dnegan
dalih untuk mengadakan perundingan. Perjuangan diteruskan oleh Sultan Baabullah,
putra Sultan Hairun. Tahun 1570-1575 Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu
padu melawan Portugis. Tanggal 18 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil
mengusir Portugis dari Ternate.
e.
Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahillah
seorang ulama dari Demak yang menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin
rakyat melakukan perlawanan terhadap Portugis. Tahun 1527 Fatahillah menyerang
orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis
terusir kembali ke Malaka. Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta oleh
Fatahillah kemudian berdirilah kerajaan Banten.
2.1.2
Perjuangan
Menentang Penjajah Belanda
Perjuangan menentang Belanda
menggunakan kekerasan senjata dimulai sejak awal abad ke tujuh belas sampai
abad dua puluh. Pada abad ke-16 penentangan dilakukan oleh:
1.
Sultan Agung dari Mataram
(1613-1645).
2.
Sultan Hasanuddin dari kerajaan Goa
Sulawesi Selatan (1667)
3.
Sultan Ageng Tirtayasa (1684)
4.
Sultan Iskandar Muda dari Aceh
(1635)
5.
Untung Suropati dan Trunojoyo (1670)
6.
Ibnu Iskandar dari Minangkabau
(1680)
Yang
berjuang pada abad ke-19 antara lain:
1.
Pattimura dari Maluku (1817)
2.
Pangeran Diponegoro (1825-1830)
3.
Imam Bonjol dari Minangkabau
(1822-1837)
4.
Sultan Badaruddin dari Palembang
(1817)
5.
Pangeran Antasari dari Kalimantan
(1860)
6.
Jelantik dari Bali (1850)
7.
Anak Agung Made dari Lombok (1895)
8.
Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro, Cut
Nyak Dien (1873-1904)
9.
Si singamangaraja dari Batak (1900)
Perlawanan
membawa kerugian besar bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda dan jiwa
sangat besar juga dari Indonesia. Sampai awal abad ke-20 Belanda tidak dapat
terusir dari tanah air Indonesia.
2.1.3
Kelemahan perjuangan Bangsa
Indonesia :
1.
Perlawanan secara sporadic dan tidak
serentak
2.
Perlawanan dipimpin oleh pimpinan
kharismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan
3.
Sebelum masa 1908 perlawanan
menggunakan kekerasan senjata
4.
Para pejuang di adu domba oleh
penjajah (devide et impera politik memecah belah bangsa Indonesia)
2.2
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SETELAH
KEBANGKITAN NASIONAL 1908
2.2.1
Penjajahan
Jepang 1942-1945
Kedatangan Jepang semula disambut
gembira karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan melepaskan belenggu
rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan belanda propagandanya menyatakan
bahwa jepang (Nippon) adalah saudara tua, pemimpin asia, pelindung asia, dan
untuk kemakmuran asia. Pada awalnya memperoleh simpati rakyat namun pada
akhirnya menjajah dan mengeksploitas dengan sangat kejam, masa penjajahannya
hanya 3,5 tahun namun membuat bangsa Indonesia sangat menderita. Penjajahan
Jepang berakhir saat jepang harus menyerah tanpa syarat terhadap sekutu pada
tanggal 14 agustus 1945 setelah secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki
dijatuhi bom atom oleh amerika serikat tanggal 6 dan 9 agustus 1945.
2.2.2 Penderitaan di Bawah Penjajahan
Selama berabad-abad mendatangkan
penderitaan bangsa Indonesia bangsa penjajah memperlakukan rakyat Indonesia
semena-mena tidak lagi ada kemerdekaan, kebebasan, dan kedaulatan hanya ada
pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi kekayaan tanah
air yang keuntungannya untuk kepentingan bangsa penjajah. Portugis pertama kali
datang ke Indonesia memonopoli perdagangan di Indonesia selalu memaksakan
keinginannya dengan jalan kekerasan mereka menaklukan kerajaan-kerajaan yang
tak mau tunduk.
Bergantinya penjajahan dari Portugis
ke Belanda hasilnya semakin buruk jauh lebih buruk dan lebih lama dan
penjajahan yang dilakukan oleh VOC menerapakan beberapa kebijakan yang sangat
merugikan, antara lain:
1.
Sistem monopoli perdagangan ( menguasai seluruh perdagangan)
2.
Kerja rodi ( kerja paksa tanpa upah)
3.
Pungutan pajak yang sangat memberatkan rakyat
4.
Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC
5.
Pelayaran Hongi ( mendayung perahu kora-kora di perairan maluku)
6.
Ekstripasi ( penebangan tanaman yang melanggar aturan monopoli )
7.
Tanam paksa ( menanam tanaman keperluan ekspor VOC ke Eropa)
Rakyat sangat menderita karena harus
kerja rodi menyerahkan semua hasil tanamn dan itu berlangsung lama rakyat
akhirnya kelaparan dan akhirnya meninggal dunia. Penyerahan pajak ke VOC harus
dalam bentuk barang yaitu hasil pertanian mereka bukan dalam bentuk uang
seperti sistem pajak tanah. Vandenbosch berpendapat bahwa sistem ini dapat
menaikan tanaman dagangan yang dikirim ke Belanda, menguntungkan rakyat tidak
lagi harus membayar pajak tanah.
Ketentuan tanam paksa sebagai
berikut:
a. Menyediakan sebagian dari tanahnya
untuk menanam tanaman yang dapat dijual di pasaran eropa.
b. Bagian dari tanah pertanian untuk
tujuan ini tidak boleh melebihi sperlima dari tanah pertanian.
c. Waktu pengerjaan tanaman wajib tidak
boleh melebihi waktu penanaman padi.
d. Bagian dari tanah untuk menanam
tanamamn wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
e. Tanaman wajib diserahkan kepada
pemerintah hindia belanda jika ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayar
maka selisih akan dikembalikan.
f. Panen yang gagal akan dibebankan
pada pemerintah.
g. Pengerjaan tanah di bawah pengawasan
kepala pemerintah.
Dalam prakteknya ketentuan-ketentuan
tersebut diselewengkan oleh para pegawai pemerintah Hindia Belanda dan para
pemimpin pribumi yang mencari keuntungan untuk kepentingan mereka sendiri tanam
paksa sangat menyengsarakan rakyat.
2.2.3 Perjuangan Setelah Kebangkitan
Nasional
Tanggal 20 Mei 1908 adalah hari
lahirnya organisasi social pertama di Indonesia, yaitu Budi Oetomo. Tangggal
kelahiran Budi Oetomo dianggap sebagai dimulainya Kebangkitan Nasional karena
menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan
sebelumnya.
Ciri-ciri perjuangan bangsa
Indonesia setelah tahun 1908:
1.
Perjuangan dlakujan dengan
menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan
2.
Para pemimpin berasal dari kaum
intelektual, bukan raja atau sultan
3.
Rasa persatuan dan kebangsaan sudah
mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat kedaerahan lagi.
Menurut Ismaun (1986:42), tumbuhnya
kesadaran kebangsaan bangsa Indonesia di percepat oleh faktor:
1.
Perlawanan bangsa Filipina terhadap
Spanyol pada tahun 1989
2.
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun
1885
3.
Kegiatan Partai Kongres di India
melawan Inggris tahun 1885
4.
Bangkitnya Kemal Pasha di Turki pada
tahun 1881
5.
Keberhasilan dr. Sun Yat Sen dalam
mendirikan Republik Cina pada tahun 1911
6.
Pecahnya Perang Dunia I
7. Didirikannya Volksraad (DPR) oleh
Belanda tahun 1911
Sejak Budi Oetomo berdiri pada tahun
1908, di Indonesia kemudian berdiri beberapa organisasi yang bercorak budaya,
politik, maupun keagamaan.
Budi Oetomo berdiri pada tanggal 20
Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta. Diprakarsai oleh
gerakan dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya memulai kampanye
untuk meningkatakan martabat rakyat dengan cara membentuk dana pelajar.
Ketuanya dipilih Sutomo.
Budi Oetomo tidak pernah mendapat
dukungan massa sehingga kedudukannya di politik kurang penting. Namun Budi
Oetomo dipandang sebagai induk Kebangkitan Nasional karena Budi Oetomo pelopor
berdirinya organisasi nasional.
1.
Sarekat Islam
Sarekat Islam semula bernama Sarekat
Dagang Islam. Berdiri pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi. Sarekat
Islam didirikan untuk melawan pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan
terhadap rakyat Bumiputra. Sarekat Islam juga didirikan untuk menentang
kristenisasi dan melakukan perlawanan terhadap kecurangan para pejabar Eropa
dan Bumiputra.
Gerakan Sarekat Islam berani
memperjuangkan kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada pihak
Indonesia. Sehingga Sarekat Islam dapat dengan cepat menarik massa. Sarekat
Islam merupakan organisasi massa yang pertama di Indonesia. Penggerak Sarekat
Islam yang terkenal adalah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Samanhudi, dan
Suryopranoto.
2.
Indische Partij
Didirikan pada 25 Desember 1912.
Pendirinya adalah Douwes Dekker yang terkenal dengan nama Danudirdja Setyabudi.
Tokoh Indische Partij lainnya adalah dr. Tjipto mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat.
Indische Partij berpijak pada asas
nasionalisme yang mencita-citakan Indonesia merdeka, sehingga menarik banyak
massa. Paham nasionalismenya dikenal dengan istilah Indische Nationalisme.
Indische Partij dikenal sebagai partai politik pertama di Indonesia. Organisasi
ini bersifat agak radikal sehingga pemerintah Hindia Belanda bersifat tegas dan
dianggap sebagai organisasi terlarang. Para pemimpin Indische Partij juga
dibuang ke Belanda. Setelah itu Indische Partij diganti namanya menjadi Partai
Insulinde, namun tidak berpengaruh lagi terhadap rakyat.
3.
Gerakan
Pemuda
Gerakan pemuda sebelumnya oleh Budi
Oetomo, namun karena lebih didominasi oleh golongan tua, maka para golongan
muda keluar. Dan gerakan pemuda sebenarnya adalah Tri Koro Darmo yang berdiri
di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo memiliki arti tida tujuan mulai, yaitu:
sakti, budhi, dan bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya
dengan memperkokoh rasa persatuan anatara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan
Lombok. Azas Tri Koro Darmo adalah:
1.
Menumbuhkan pertalian antara
murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah, dan kurus-kursus perguruan
kejuruan dan sekolah rakyat.
2.
Menambah pengetahuan umu bagi
anggota-anggoatanya
3.
Membangkitkan dan mempertajam
perasaan unutk segala bahasa dan buadaya Indonesia.
Dalam Kongres di Solo, mulai 12 Juni
1918 Tri Koro Darmo berubah nama menjadi Jong Java. Jong Java bertujuan
mendidik para anggotanya agar dapat mebnagun Jawa Raya dengan cara mempererat
persatuan, menambah pengetahuan anggota dan menumbuhkan cinta pada budaya
sendiri.
Organisasi Pemuda Indonesai di luar
negeri yang paling terkenal adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia
berpusat di Belanda dan menyampaikan informasi ke dunia luar tentang perjuangan
rakyat Indonesia. Perhimpunan Indonesia mempunyai arah ke politik terutama
ketika dipimpin oleh Muhammad Hatta dan A. Subardjo.
4.
Partai Nasional Indonesia
PNI didirikan pada tanggal 4 Juli
1927 oleh Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Partai ini bersifat radikal. Tujuan
dari PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia yang akan dicapai dengan
asas percaya pada diri sendiri. Dengan asas ini PNI bersikap
nonkoperatif, artinya tidak mau bekerjasama atau iku serta dengan dewan-dewan
bentukan Belanda.
Dalam kongres PNI pertama tanggal
27-30 Mei di SurabayaIr. Soekarno terpilih sebagai ketua Pengurus Besar PNI.
Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengruhi pikirn
organisasi-organisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada
organisasi pemuda yang kemudian mengadakan sumpah pemuda, dan organisasi
persatuan wanita yang kemudian membentuk Perserikatan perempuan Indonesia.
Kemajuan PNI dalam membawa rakyat
untuk memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial Belanda merasa
cemas. Akhirnya mereka menangkapi para tokoh dan anggota PNI pada 29 Desember
1929.
5.
Fraksi
Nasional
Fraksi nasional dalan volksraad
didirakan pada 27 Januari 1930 di jakarta yang beranggotakan 10 orang anggota
volksraad dengan ketua Moh. Husni Thamrin.
Fraksi nasional mempunyai tujuan
untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni:
a. Mengusahakan perubahan-perubahan
ketatanegaraan.
b. Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi,
dan intelektual sebagai antithese colonial.
c. Mengusahakan kedua hal tersebut di
atas dengan cara-cara yang tidakbertentangan dengan hukum.
2.2.4 Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Ketika Belanda menyerah kepada
jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan kolonial
Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan Jepang di Indonesia
disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan diri dari
penderitaan yang berkepanjangan.
Factor yang mendorong rakyat
Indonesia mau bekerjasama dengan Jepang antara lain karena Jepang yang kuat
diharapkan dapat membantu Indonesia yang lemah, selain itu sikap keras
pemerintah koloniah Belanda menjelang akhir masa kekuasaanya yang tidak
memberikan harapan kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional.
Keinginan bangsa Indonesia untuk
merdeka memuncak pada tahun 1945. Akan tetapi terjadi perbedaan pendapat antara
golongan muda dengan golongan tua. Golongan tua menginginkan kemerdekaan yang
tanpa pertumpahan darah dan tetap bekerjasama dengan Jepang. Sementara golongan
muda menginginkan kemerdekaan yang tanpa campur tangan dari Jepang.
Akhirnya setelah mendengar berita
penyarahan Jepang kepada sekutu, golongan muda langsung mendesak Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Akan tetapi ,
Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta malah menginginkan masalah itu dibicarakan
dulu dalam rapat PPKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jl.
Pegangsaan Timur No. 56, teks proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir.
Soekarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang Indonesia. Dengan
dibacakanya teks proklamasi itu, maka bangsa Indonesia resmi menjadi bangsa
yang merdeka, berdaulat, dan lepas dari belenggu penjajahan.
1 komentar:
Sangat menarik dan membantu sekali
Posting Komentar